www.moslemlifestyle | Wisata Moslem Dunia | Sampai hari ini Rusia Jadi Destinasi Baru Terpopuler Untuk Wisata Religi, tidak sedikit orang Indonesia yang masih menganggap russia sama dengan Uni Soviet, yang berarti penganut doktrin komunisme. Sebenarnya, Uni Soviet telah runtuh lebih dari dua dekade yang lalu. Namun, Duta Besar RI untuk Rusia m. Alwi, Wahid melihat stereotip yang kini mulai terkikis & ada kecenderungan untuk mengunjungi agama ke Rusia.
Rusia kini telah menjadi salah satu tujuan yang menarik bagi wisatawan Indonesia, kata Duta Besar Wahid dalam sebuah wawancara dengan RBTH Indonesia, Sabtu (22/10). Menurutnya, pada 2015 lalu ada 14 ribu orang yang masuk Indonesia ke Rusia. Sementara hingga Agustus tahun ini, Wahid mengatakan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia ke Rusia sudah mencapai sebelas ribu orang.
"Sampai Agustus 2016, sudah ada sebelas ribu (turis). Jadi, trennya naik," kata Duta Besar.
Kepada RBTH Indonesia, Wahid mengatakan kepada saya bahwa dia berbicara beberapa kali dengan Indonesia bahwa wisatawan datang ke KEDUTAAN BESAR di Moskow. Dari berbagai pembicaraan itu, dia sekarang tahu bahwa ada banyak operator tur yang menawarkan paket wisata ke Rusia dengan harga terjangkau. Selain itu, akomodasi di Rusia, seperti hotel, dinilai cukup murah atau kurang lebih sama seperti di Indonesia.
"Jika di masa lalu, orang hanya tahu masalah Moskow atau Sankt Peterburg. Tapi sekarang, masyarakat Indonesia sudah memulai banyak perjalanan ke Kazan, Republik Tatarstan," terang Duta Besar.
Menurut Wahid, masyarakat Indonesia tertarik berkunjung ke Rusia karena salah satunya penasaran melihat secara langsung keindahan tempat ibadah, khususnya masjid, disana. Dia mengatakan kepada saya tidak lama yang lalu, bahkan ada artikel yang membahas tentang kota Ufa, ibukota Republik Bashkortostan. Di sana, menurut dia, tengah dibangun masjid besar Ufa Salavat Yulayev. Masjid ini dibangun pada tahun 2007 & diproyeksikan selesai tahun depan, katanya di RBTH Indonesia.
Grand Mufti Talgat Tadzhuddin Rusia (kiri) & Duta Besar RI untuk Rusia Wahid Alwi. Sumber: Kementerian Luar Negeri RIMufti Talgat Tadzhuddin Rusia Agung (kiri) & Duta Besar RI untuk Rusia Wahid Alwi. Sumber: Kementerian Luar Negeri INDONESIA
"Memang masih banyak yang menganggap Rusia sama dengan Uni Soviet, yaitu negara komunis. Orang-orang (di Indonesia) sama sekali tidak terbayangkan bahwa agama ternyata tumbuh di Rusia. Memang, selama era Soviet agama terkendali, tapi sekarang Rusia sudah sama dengan kita, "kata Wahid menjelaskan.
Duta Besar Wahid mengungkapkan Rusia, Pemerintah sekarang terutama tempat ibadah. Menurutnya, tempat ibadah di Rusia sangat indah & terpelihara dengan baik, seperti masjid Kul Sharif di Katedral Kazan atau St. Basil di Moskow.
"Bagi masyarakat Indonesia, faktanya sangat unik. Jadi, jika masyarakat Indonesia mengatakan bahwa ada sekitar 7.500 masjid di seluruh Rusia & setiap tahunnya ada 20-26 bangunan masid, mungkin tidak akan mempercayainya. Oleh karena itu, saya melihat. Orang Indonesia tertarik ke Rusia, salah satunya, karena keinginan mereka untuk melihat masjid. Jadi, mau lihat dengan mata kepala sendiri, "kata Duta Besar RI.
Wahid tidak jadi di masa depan Rusia berpotensi menjadi tujuan wisata wisata religius ke Indonesia. Dia menyebutkan, makanan halal tidak sulit ditemukan di Rusia.
"Kami tahu bahwa di Moskow sekarang ada masjid besar di Moskow. Kemudian di Sankt Peterburg ada Masjid Biru atau Masjid Sukarno yang memiliki sejarah dengan Indonesia. Masjid Kazan juga tak kalah indahnya," kata Duta Besar Wahid.
Masjid Biru didirikan pada tahun 1910 di Pulau Petrogradsky, pulau terbesar ketiga di Sungai Neva di Sankt Peterburg. Kubah masjid mirip dengan makam Tamerlane di Samarkand, Uzbekistan. Sumber: LoriMasjid Blue didirikan pada tahun 1910 di Pulau Petrogradsky, pulau terbesar ketiga di Sungai Neva di Sankt Peterburg. Kubah masjid mirip dengan makam Tamerlane di Samarkand, Uzbekistan. Sumber: Lori
Belum lama ini, Wahid melakukan kunjungan ke kota Ufa, ibukota Republik Bashkortostan. Republik ini adalah salah satu republik di Rusia yang mayoritas penduduknya menganut Islam. Di sana, ia juga sempat bertemu dengan Talgat Tadzhuddin Grand Mufti Rusia. Setelah pertemuan tersebut, Wahid menyimpulkan bahwa Islam di Rusia sama dengan Islam di Indonesia.
"Di Rusia, mereka mematuhi Islam Sunni, sama seperti kita di Indonesia. Islam di Rusia adalah Islam yang damai," katanya kepada RBTH Indonesia. "Ketika sampai di Republik Tatarstan Rustam Minnikhanov, Presiden bahkan mengatakan bahwa Islamlah yang menyatukan Rusia & Indonesia."
Islam di Rusia
Islam adalah agama dengan sejumlah penganutnya adalah yang terbesar kedua di Rusia. Sejak berabad-abad yang lalu, umat Islam telah hidup berdampingan secara damai dengan penganut ortodoksi.
Saat ini, belum ada data resmi mengenai jumlah pemeluk agama Islam di Rusia. Hasil sensus terakhir pada 2002 mencatat jumlah warga yang secara tradisional menganut Islam ada sebesar 14,5 juta jiwa atau sepuluh persen dari total populasi nasional. Menurut perkiraan Administrasi Spiritual Muslim di Rusia bagian Eropa, penganut Islam di Rusia pada waktu itu berjumlah sekitar 20 juta jiwa, se&gkan hasil survei Levada Center pada November 2013, sebesar tujuh persen dari populasi Rusia adalah penganut agama Islam.
Masyarakat muslim di ibu kota Rusia berkumpul di Masjid Agung Moskow untuk melaksanakan salat Id pada Hari Raya Idul Adha, 12 September 2016. Sumber: Nikerchiev Andrey / Moscow agency Masyarakat muslim di ibu kota Rusia berkumpul di Masjid Agung Moskow untuk melaksanakan salat Id pada Hari Raya Idul Adha, 12 September 2016. Sumber: Nikerchiev Andrey / Moscow agency
Populasi sejumlah daerah di Rusia secara tradisional adalah penganut ajaran Islam. Daerah-daerah ini di antaranya adalah republik-republik di Kaukasus Utara, seperti Ingushetia, Chechnya, Dagestan, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia, serta Tatarstan & Bashkortostan.
Pemerintah Rusia kini berupaya menarik wisatawan dari negara-negara Islam dengan mengembangkan & meluncurkan program ‘Halal Friendly’. Program ini akan mengaplikasikan standar halal pada layanan industri perhotelan di Rusia.
Kota-kota utama yang siap menerima kedatangan wisatawan muslim di antaranya adalah, Moskow, Sankt Peterburg, Kazan, Sochi, & kota-kota yang termasuk dalam Cincin Emas Rusia. Menurut pengawas program ‘Halal Friendly’ dari Rosturizm Irina Schegolkova, kota-kota tersebut sudah memiliki standar infrastruktur serta hotel-hotel yang mampu menyediakan layanan yang memenuhi standar ‘Halal Friendly’. Namun begitu, Rusia berharap dapat memperluas wilayah layanan program ini.
Saat ini, belum ada data resmi jumlah penganut Islam di Rusia. Hasil sensus terakhir pada tahun 2002 mencatat jumlah penduduk yang secara tradisional memeluk Islam berjumlah 14,5 juta atau sepuluh persen dari total populasi nasional. Menurut perkiraan Administrasi Spiritual Muslim Rusia merupakan bagian dari Eropa, penganut Islam di Rusia saat itu berjumlah sekitar 20 juta jiwa, se&gkan hasil survei Levada Center pada November 2013, berjumlah tujuh persen dari populasi Rusia. adalah Islam yang tak terpikirkan
Komunitas Muslim di ibukota Rusia berkumpul di Masjid Agung Moskow untuk melakukan Id doa pada hari raya Idul Adha, 12 September 2016. Sumber: Nikerchiev Andrey / agen MoskowMasyarakat Muslim di ibu kota Rusia berkumpul di Masjid Agung Moskow untuk melakukan Id doa pada hari raya Idul Adha, 12 September 2016. Sumber: Nikerchiev Andrey / agen Moskow
Populasi beberapa daerah di Rusia secara tradisional adalah penganut Islam. Daerah-daerah ini adalah republik di Kaukasus Utara, seperti Ingushetia, Chechnya, Dagestan, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia, serta Tatarstan & Bashkortostan.
Pemerintah Rusia sekarang berupaya menarik wisatawan dari negara-negara Islam dengan mengembangkan & meluncurkan program 'Halal Friendly'. Program ini akan menerapkan standar halal untuk melayani industri perhotelan di Rusia.
Kota-kota utama siap menerima kedatangan wisatawan yang beragama Islam, Moskow, Sankt Peterburg, Sochi, Kazan, & kota-kota yang termasuk dalam cincin emas Rusia. Menurut program 'Halal Friendly' dari Rosturizm Irina Schegolkova, kota-kota tersebut sudah memiliki infrastruktur standar serta hotel yang mampu memberikan layanan yang memenuhi standar 'Halal Friendly'. Namun, Rusia berharap bisa memperluas area layanan program ini.